sifat malu adalah karakter dari agama islam
Hadits | Sifat Malu Adalah Karakter Dari Agama Islam
قد قال رسول الله ﷺ
قد قال رسول الله ﷺ
إن لكل دين خلقاً و إن خلق الإسلام الحياء
"Sesungguhnya setiap agama memiliki karakter, dan karakter agama islam adalah sifat malu."
Hadits ini menjelaskan tentang salah satu akhlak yang ada pada kaum muslimin.
Setiap umat memiliki sebuah karakteristik tertentu yang lebih dominan dibandingkan karakteristik lain yang ada pada umat tersebut dan karakteristik yang ada pada umat selainnya.
Maka, Rasulullãh ﷺ menyebutkan bahwa karakter yang lebih dominan pada umat islam adalah sifat malu.
Pada dasarnya, sifat malu adalah sebuah sifat yang terpuji. Bahkan Rasulullah ﷺ pernah menyebutkan bahwa sifat malu adalah termasuk cabang keimanan.
Beliau bersabda:
الإيمان بضع و سبعون أو بضع ستون شعبة فأفضلها قول لا إله إلا الله و أدناها إماطة الأذى عن الطريق، و الحياء شعبة من الإيمان.
"Iman memiliki tujuh puluh sekian atau enam puluh sekian cabang. Cabang keimanan yang paling tinggi adalah ucapan لا إله إلا الله. Sedangkan cabangnya yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan yang ada di jalan. Dan, sifat malu adalah merupakan cabang diantara cabang-cabang keimanan."
Beliau menyebutkan bahwa rasa malu adalah bagian dari keimanan. Hal demikian karena sifat malu pada hakikatnya adalah sebuah sifat yang menjadikan orang yang memilikinya meninggalkan hal-hal yang jelek dan tidak pantas dilakukan, serta menjadikannya dapat mengontrol diri dari menyepelekan kewajiban yang seharusnya dia tunaikan.
Oleh karena itulah, Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
إن مما أدرك الناس من كلام النبوة الأولى ‘إذا لم تستحي فاصنع ما شئت‘
"Sesungguhnya diantara pesan yang didapatkan oleh umat manusia dari para nabi terdahulu adalah ucapan mereka 'Jika kalian tidak merasa malu (atas perbuatan jelek yang kalian lakukan), maka berbuatlah sesuka kalian."
Beliau mengabarkan bahwa sifat malu itulah yang akan menjadikan seseorang menahan diri dari perbuatan yang tidak pantas dilakukan.
Maka, kesimpulan dari hadits ini adalah bahwa seorang muslim seharusnya memiliki sifat malu yang sebenarnya. yaitu sifat malu yang menjadikan dirinya menahan diri dari melakukan hal-hal yang tidak pantas dan tercela, serta menjadikan dirinya senantiasa berusaha menunaikan kewajiban atas hak-hak yang harus dia penuhi, baik itu adalah hak-hak Allah maupun hak-hak diantara sesama makhluk.
Namun, ada satu hal yang perlu kita ketahui bahwa terkadang sebagian orang menyangka bahwa perasaan malu dalam mencegah kemungkaran atau bahkan dalam menjalankan suatu amalan kebaikan adalah termasuk sifat malu yang terpuji. Padahal hal demikian itu pada hakikatnya bukanlah sifat malu yang sebenarnya, namun itu adalah perasaan orang yang jiwanya lemah dan takut kepada kritikan manusia serta tidak memiliki keinginan untuk memperoleh kebaikan bagi dirinya.
⭕Sehingga, tidak bisa dikatakan sebagai bentuk rasa malu yang dianjurkan. Karena rasa malu yang hakiki adalah rasa malu kepada Allah jikalau kita lalai di dalam menjalankan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya.
wallahu ta'ala a'lam.
wallahu ta'ala a'lam.
Komentar
Posting Komentar