Hidupkan, Matikan & Kumpulkan lah dengan Rendah hati
Hadits| Hidupkan, Matikan & Kumpulkan - lah dengan Rendah hati
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ((اللهم أحيني مسكينا وأمتني مسكينا واحشرني في زمرة المساكين)).
Dari Abu Sa’id -radhiyallahu 'anhu- bahwa Rasulullãh ﷺ bersabda:
“Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan rendah hati, matikan aku dalam keadan rendah hati, dan kumpulkanlah aku kelak bersama orang-orang yang rendah hati”.
(Hadits Shahih, Riwayat Ibnu Majah. Lihat Shahiihul jaami’ no. 1261)
(Hadits Shahih, Riwayat Ibnu Majah. Lihat Shahiihul jaami’ no. 1261)
Penjelasan hadits:
Dalam hadits ini Rasulullãh ﷺ berdoa kepada Allah dengan 3 permohonan :
Dalam hadits ini Rasulullãh ﷺ berdoa kepada Allah dengan 3 permohonan :
⑴ Hidup dalam keadaan "miskin"
⑵ Meninggal dalam keadaan "miskin"
⑶ Dikumpulkan di akhirat kelak bersama orang-orang yang "miskin".
Para ulama menjelaskan bahwa maksud dari kata "miskin" disini bukanlah miskin yang berarti kekurangan harta dan hidup melarat, melainkan maksudnya adalah tawadhu dan rendah hati.
Sehingga tidak ada kontradiksi (pertentangan) antara hadits ini dengan hadits lain dimana Nabi ﷺ berlindung kepada Allah dari kemiskinan dan kefaqiran, karena kemiskinan dan kefaqiran punya 2 makna:
⑴ Merasa miskin dan butuh kepada Allah serta mengakui kehinaan dirinya di hadapan-Nya. Dan makna inilah yang diminta oleh Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- dalam hadits ini.
⑵ Kemiskinan berupa kemelaratan dan kekurangan harta benda, dan makna inilah yang Nabi ﷺ berlindung darinya, karena kafaqiran bisa mendekatkan kepada kekufuran, sebagimana dinyatakan dalam hadits lain tersebut.
Imam munawi dalam kitab "faidhul qadir" menyebutkan bahwa Syaikh Zakariya ditanya tentang makna hadits ini, maka beliau berkata: makananya yaitu memohon sifat tawadhu dan rendah hati, serta tidak dijadikan dari kalangan orang-orang yang sombong dan orang-orang kaya yang terlena serta berfoya-foya.
⭕Dalam hadits ini pula dijelaskan tentang keutamaan orang-orang yang tawadhu dan rendah hati, dimana Nabi ﷺ memohon supaya dimasukkan kepada golongan mereka. Padahal hanya memohon supaya orang-orang yang tawadhu dimasukkan ke dalam golongan Nabi saja sudah cukup menunjukkan betapa mulianya mereka, maka terlebih lagi Nabi ﷺ memohon supaya dirinya yang dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang tawadhu tersebut.
Semoga Allāh -subhanahu wa ta'ala- senantiasa menjadikan kita di antara golongan orang-orang yang tawadhu dan rendah hati. Aamiin ya rabbal alamin.
والله تعالى أعلم.
Komentar
Posting Komentar